Kamis, 21 Januari 2016

TUGAS SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI

RANCANGAN WEBSITE BIRO PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

http://siagaanakindonesia.blogspot.co.id/2016/01/sejarah-siaga-anak-indonesia-siaga-anak.html

Senin, 08 Juni 2015

Tugas Psikoterapi ke-3

BENTUK_BENTUK UTAMA TERAPI

Terapi Supportive
Terapi suportif atau pendukung adalah pengobatan yang diarahkan untuk menjaga integritas fisiologis atau fungsional pasien sampai pengobatan yang lebih definitif dapat dilaksanakan, atau sampai daya penyembuhan pasien berfungsi untuk meniadakan kebutuhan perawatan lebih lanjut.
Bentuk-bentuknya terapi supportive :
  1. Ventilasi
  2. Suatu bentuk psikoterapi suportif yang memberi kesempatan seluas-luasnya kepada pasien untuk mengemukakan isi hatinya dan sebagai hasilnya ia akan merasa lega serta keluhannya akan berkurang
  3. Sikap terapis: menjadi pendengar yang baik dan penuh pengertian
  4. Topik pembicaraan: permasalahan yang menjadi stres yang utama
  1. Persuasi
  2. Suatu bentuk psikoterapi suportif yang dilakukan dengan menerangkan secara masuk akal tentang gejala-gejala penyakitnya yang timbul akibat cara berpikir, perasaan, dan sikapnya terhadap masalah yang dihadapinya.
  3. Sikap terapis : terapis berusaha membangun, mengubah, dan menguatkan impuls tertentu serta membebaskannya dari impuls yang mengganggu secara masuk akal dan sesuai dengan hati nurani. Berusaha meyakinkan pasien dengan alasan yang masuk akal bahwa gejalanya akan hilang. Topik pembicaraan : ide dan kebiasaaan pasien yang mengarah pada terjadinya gejala

Reassurance
• Suatu bentuk psikoterapi suportif yang berusaha meyakinkan kembali kemampuan pasien bahwa ia sanggup mengatasi masalah yang dihadapinya

• Sikap terapis : meyakinkan secara tegas dengan menunjukkan hasil-hasil yang telah dicapai pasien

Sugestif
• Suatu bentuk psikoterapi suportif yang berusaha menanamkan kepercayaan pada pasien bahwa gejala-gejala gangguannya akan hilang

• Sikap terapis : meyakinkan dengan tegas bahwa gejala pasien pasti hilang

• Topik pembicaraan : gejala-gejala bukan karena kerusakan organik/fisik dan timbulnya gejala-gejala tersebut adalah tidak logis

Bimbingan
• Suatu bentuk psikoterapi suportif yang memberi nasihat dengan penuh wibawa dan pengertian

• Sikap terapis : menyampaikan nasihat dengan penuh wibawa dan pengertian

• Topik pembicaraan : cara hubungan antar manusia, cara berkomunikasi, dan cara bekerja serta belajar yang baik

Penyuluhan
• Penyuluhan atau konseling adalah psikoterapi suportif yang membantu pasien mengerti dirinya sendiri secara lebih baik agar ia dapat mengatasi permasalahannya dan dapat menyesuaikan diri

• Sikap terapis : menyampaikan secara halus dan penuh kearifan

• Topik pembicaraan : masalah pendidikan, pekerjaan, pernikahan, dan pribadi
Terapi Reeducative : Untuk mencapai pengertian tentang konflik-konflik yang letaknya lebih banyak di alam sadar, dengan usaha berencana untuk menyesuaikan diri.

Terapi Reconstuctive : Untuk mencapai pengertian tentang konflik-konflik yang letaknaya dialam tak sadar, dengan usaha untuk mendapatkan perubahan yang luas daripada struktur kepribadian dan pengluasan pertumbuhan kepribadian dengan pengembangan potensi penyesuaian diri yang baru.
Cara-cara psikoterapi rekonstruktif antara lain :
Psikoanalisa freud dan Psikoanalisa non freud psikoterapi yang berorientasi kepada psikoanalisa dengan cara : asosiasi bebas, analisis mimpi, hipoanalisa/sintesa, narkoterapi, terapi main, terapi kelompok analitik. 1. Beberapa jenis psikoterapi suportif semua dokter kiranya harus dapat melakukan psikoterapi suportif jenis katarsis, persuasi, sugesti, penjaminan kembali, bimbingan dan penyuluhan (konseling) kembali memodifikasi tujuan dan membangktikan serta memprgunakan potensi kreatif yang ada.
Cara-cara psikoterapi reduktif antara lain :
-          Terapi hubungan antar manusi (relationship therapy)
-          Terapi sikap (attitude therapy)
-          Terapi wawancara ( interview therapy)
-          Analisan dan sinthesa yang distributif (terapi psikobiologik Adolf meyer)
-          Konseling terapetik
-          Terai case work
-          Reconditioning
-          Terapi kelompok yang reduktif
-          Terapi somatic

Senin, 13 April 2015

Tugas Psikoterapi 1

Psikoterapi adalah usaha penyembuhan untuk masalah yang berkaitan dengan pikiran, perasaan, dan perilaku. Psikoterapi (Psychotherapy)berasal dari dua kata yaitu "Psyche" yang artinya jiwa, pikiran, atau mental dan "Therapy"yang artinya penyembuhan, pengobatan atau perawatan.
Oleh karena itu, psikoterapi disebut juga dengan istilah terapi kejiwaan, terapi mental, atau terapi pikiran.

Sumber: www.psikoterapis.com/?en_apa-itu-psikoterapi-,6

Jumat, 24 Oktober 2014

TUGAS 4 PSIKOLOGI MANAJEMEN




Definisi Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah struktur organisasi.
Pengorganisasian adalah suatu langkah untuk menetapkan, menggolongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan yang dipandang. Seperti bentuk fisik yang tepat bagi suatu ruangan kerja administrasi, ruangan laboratorium, serta penetapan tugas dan wewenang seseorang pendelegasian wewenang dan seterusnya dalam rangka mencapai tujuan.

Definisi Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen atau unit-unit dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan menunjukan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan. Selain daripada itu, struktur organisasi juga menunjukan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan.
Struktur organisasi dapat didefiniskan sebagai mekanisme-mekanisme formal organisasi diolah. Struktur organisasi terdiri atas unsur spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan kerja.

Jumat, 10 Oktober 2014

TUGAS 2 PSIKOLOGI MANAJEMEN; PERENCANAAN DAN PENETAPAN MANAJEMEN

Perencanaan merupakan salah satu fungsi pokok manajemen yang pertama harus dijalankan. Sebab tahap awal dalam melakukan aktivitas perusahaan sehubungan dengan pencapaian tujuan organisasi perusahaan adalah dengan membuat perencanaan.
Perencanaan juga merupakan langkah utama yang penting dalam keseluruhan proses manajemen agar faktor produksi yang terbatas dapat diarahkan secara maksimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Langkah-langkah dalam perencanaan yaitu sebagai berikut:

-          Menentukan tujuan yang akan dicapai : syarat tujuan jelas, dapat dicapai, dan tidak terlalu ringan.
-          Merumuskan keadaan saat ini.
-          Menentukan faktor-faktor yang mendukung dan yang menghambat tercapainya tujuan tersebut.
-          Merumuskan kegiatan yang harus dilaksanakan.
-          Mengimplemantasikan rencana dan mengevaluasi hasilnya.

Salah satu contoh kasus perancanaan yang dibuat manajemen adalah perencanaan laba. Laba merupakan tujuan utama dari perusahaan karena laba merupakan sellsih antara pendapatan yang diterima (dari hasil penjualan) dengan biaya yang dikeluarkan, maka perencanaan laba dipengaruhi oleh perencanaan penjualan dan perencanaan biaya. Perencanaan laba berisikan langkah-langkah yang akan ditempuh perusahaan untuk mencapai besarnya target laba yang diinginkan. Agar perencanaan laba berisikan langkah-langkah yang akan ditempuh perusahaan untuk mencapai besarnya target laba yang diinginkan.

Dalam usaha mempertahankan hidup serta memajukan perusahaan, manajemen dituntut bertindak kritis terhadap semua keputusan yang diambilnya. Karena setiap keputusan yang diambil manajemen akan berpengaruh terhadap keberhasilan perusahaan. Faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan perusahaan adalah laba. Untuk itu perlu adanya planning dalam suatu perusahaan agar tercapainya tujuan organisasi perusahaan.

Referensi:

herry.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/966/PERENCANAAN.pdf‎

Jumat, 03 Oktober 2014

KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN

Kepemimpinan dan manajemen adalah dua istilah yang acap kali membingungkan. Apakah perbedaan diantara keduanya?
John Kotter dari Harvard Business School menyatakan bahwa manajemen terkait dengan usaha untuk menangani kompleksitas. Manajemen yang baik menghasilkan keteraturan dan konsistensi dengan cara mempersiapkan rencana formal, merancang struktur organisasi yang kuat, dan memonitori hasil berdasarkan rencana. Sebaliknya, kepemimpinan berkaitan dengan perubahan. Pemimpin menentukan arah dengan cara mengembangkan suatu visi masa depan; kemudian mereka menyatukan orangt-orang dengan mengkomunikasikan visi ini dan menginspirasi mereka untuk mengatasi berbagai rintangan.

STUDI KASUS
DARI KOLEGA MENJADI PENGAWAS
Cheryl Kahn, Rob Carston, dan Linda McGee memiliki kesamaan. Mereka semua di promosikan untuk menduduki posisi manajemen di organisasi mereka. Masing-masing memandang transisi tersebut sebagai sebuah tantangan.
Cheryl Kahn dipromosikan menjadi direktur katering di restoran Glazier Group di New York City. Dengan promosi tersebut, ia sadar bahwa segalanya tidak akan sama lagi. Ia tidak bisa lagi ikut bergosip atau membiarkan karyawan yang datang terlambat. Ia mengatakan bahwa peran barunya itu menakutkan. “Awalnya, saya merasa seperti sebuah buldoser yang menggilas semua orang, dan itu tidak menyenangkan. Saya berkata ‘mau caraku atau keluar’. Dan lupa bahwa teman-teman saya juga berada dalam peralihan tersebut.” Ia mengakui bahwa gayanya ini menjauhkannya dari hampir semua orang yang bekerja dengannya.
Rob Carston, seorang manajer teknis di IBM di California, berbicara tentang ketidakpastian yang ia rasakan setelah dipromosikan dari seorang pemrogram junior menjadi seorang manajer. “Sungguh merupakan suatu yang sulit ketika tiba-tiba harus memberikan pengarahan kepada rekan-rekan  kerja, sebab hanya sehari sebelumnya Anda adalah salah satu dari mereka. Anda berusaha untuk berhati-hati agar tidak menyinggung siapa pun. Aneh rasanya masuk ke sebuah ruangan dan semua percakapan berubah. Orang tidak akan bersikap sama terbukanya dengan Anda ketika anda menjadi atasannya.”
Linda McGee sekarang adalah direktur Medex Insurance Services di Baltimore, Maryland. Ia mengawali kariernya sebagai seorang representatif layanan pelanggan di perusahaan tersebut, kemudian melompati rekan-rekan kerjanya berkat serangkaian promosi yang didapatnya. Kenaikkannya yang cepat itu menimbulkan beberapa masalah. Rekan-rekan kerjanya “berkata ‘Oh, ini ia orang penting baru.’ Hanya Tuhan yang tahu apa yang mereka bicarakan di belakang saya.”

Dari ketiga orang ini dapat kita simpulkan bahwa banyak manajer baru yang membuat kesalahan dalam memilih gaya kepemimpinan yang tepat ketika mereka menduduki posisi manajemen. Pada kasus Cheryl, ia harusnya mengajak teman-temannya untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan. Terlihat dari ‘mau caraku atau keluar’ bahwa Cheryl tidak mengikutsertakan partisipasi teman-temannya dalam pengambilan keputusan. Penggunaan partisipasi sangat penting sebagai alat untuk mengembangkan keterampilan keputusan pengikut. Sedangkan pada kasus Rob, ia tidak memiliki kesiapan sebagai pemimpin. Ia tidak berorientasi pada tujuannya sebagai pemimpin tetapi cenderung memikirkan perasaan teman-temannya terlebih dahulu.