Sabtu, 21 Desember 2013

MENGKAJI 3 JURNAL MENGENAI DAMPAK TEKNOLOGI DALAM PRESTASI AKADEMIK

Judul     : PEMANFAATAN ICT DALAM PEMBELAJARAN oleh Ace Suryadi

Sistem pembelajaran konvensional di sekolah kian diyakini sebagai sistem yang tidak efektif lagi.  Sistem pembelajaran konvensional memiliki ciri-ciri antara lain kelas yang tertutup di sekolah yang juga tertutup dari lingkungan sekitarnya; setting ruangan yang statis dan sangat formal; guru menjadi satu-satunya sumber ilmu dan pengetahuan bagi siswa dan mengajar secara linier; menggunakan papan tulis sebagai sarana utama dalam proses transfer of knowledge; mengupayakan situasi dan kondisi belajar yang hening untuk mendapatkan konsentrasi belajar yang
maksimal; menggunakan buku wajib yang cenderung menjadi satu-satunya referensi yang sah di kelas; serta model ujian dengan soal-soal pilihan ganda (multiple choices) yang hasilnya menjadi ukuran kemampuan siswa. Semua aspek dalam proses pembelajaran itu kini dinilai mengandung banyak kelemahan yang bahkan secara agregatif menjadi kontraproduktif terhadap pengembangan diri dan intelektual siswa.
Perubahan yang cepat pada masa sekarang ini disebabkan terutama oleh kemajuan teknologi. Teknologi dapat dianggap sebagai katalis perubahan, yakni membuat perubahan jadi  revolusioner,sangat cepat dan intensif. Dalam dunia pendidikan dan pengetahuan, revolusi ini  sedang berlangsung dan berdimensi ganda, yaitu menghubungkan penelitian otak modern yang  mengagumkan dengan kekuatan informasi dan pengetahuan yang dapat diakses secara cepat dan  mudah melalui teknologi informasi dan komunikasi (Information and Communication Technology,  ICT).
Menggunakan teknologi dalam proses pembelajaran niscaya mempunyai kelebihan, yakni  mempermudah dan mempercepat kerja siswa (mengefisienkan), juga menyenangkan karena siswa  berinteraksi dengan warna-warna, gambar, suara, video, dan sesuatu yang instan. Situasi dan  kondisi yang menyenangkan ini sebenarnya menjadi faktor yang sangat penting dan esensial untuk  mencapai efektivitas belajar. Di sini teknologi mampu membangkitkan emosi positif dalam proses  belajar.
Selain membantu menciptakan kondisi belajar yang kondusif bagi mental siswa, peran penting kedua dari teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pembelajaran adalah menyediakan seperangkat media dan alat (tools) untuk mempermudah dan mempercepat pekerjaan siswa, serta tentu saja memberi keterampilan penggunaan teknologi tinggi (advanced skills).


Judul     : PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA oleh Budi Murtiyasa

Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi telah mendorong terjadinya banyak perubahan, termasuk dalam bidang pendidikan yang melahirkan konsep e-learning. Dengan e-learning, pembelajaran matematika menjadi lebih efektif dan efisien untuk mencapai daya matematika. E-learning memungkinkan peserta didik untuk aktif dan kreatif. E-learning memberikan para peserta didik, pendidik, dan pengelola pendidikan untuk mengambil banyak manfaat, di antaranya fleksibilitas program dan bahan pembelajaran dapat dibuat lebih menarik dan berkesan. Integrasi teknologi informasi dan komunikasi pada pendidikan akan meningkatkan kualitas pembelajaran matematika. Dampak ikutan dengan integrasi teknologi informasi dan komunikasi pada pendidikan
adalah mendorong percepatan computer literacy pada masyarakat Indonesia.
Kekuatan TIK telah mendorong terjadinya perubahan dalam pembelajaran. Pemanfaatan TIK pada pembelajaran memberikan banyak keuntungan, baik bagi peserta didik, pendidik, maupun pengelola pendidikan. TIK dapat memfasilitasi model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, sehingga peserta didik dapat lebih aktif dan kreatif. Model Pengembangan TIK di lembaga-lembaga pendidikan dapat dilaksanakan dalam empat tahapan, yaitu emerging, applying, infusing, dan transforming, bergantung pada ketersediaan infrastruktur yang ada serta kesiapan sumberdaya manusia. Integrasi TIK pada pembelajaran matematika dapat mendorong dicapainya daya matematika oleh peserta didik. TIK dapat digunakan untuk menfasilitasi peningkatkan kualitas pembelajaran matematika melalui model expositoy based learning, inquairy based learning, cooperative based learning, dan individual based learning. Oleh karena itu, TIK dapat digunakan untuk mendesain tutorial, presentasi, simulasi, pemecahan masalah, dan permainan matematika yang dapat mendorong tercapainya daya matematika.
Pada akhirnya, bahan pembelajaran e-learning memang dimungkinkan diberikan secara mandiri kepada para peserta didik. Tetapi dalam tahap awal pelaksanaannya, tenaga pengajar tetap memainkan peran yang penting dalam mendidik peserta didiknya. Yang patut kita renungkan dan perlu segera tindakan nyata adalah kita perlu segera mempersiapkan SDM yang memiliki kemampuan kompetitiff yang tinggi di era informasi ini. Kita memerlukan SDM yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang baik dengan dukungan dan pemahaman tentang TIK yang memadai. Demikian halnya diperlukan pendidik matematyika yang mampu memanfaatkan TIK pada pembelaarannya untuk menunjang tercapainya daya matematika bagi peserta didik.


Judul     : Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran oleh Muskin Wijaya

Belajar dengan teknologi berarti belajar yang dipusatkan bagaimana teknologi memberikan makna pada pembelajaran suatu kurikulum yang sudah ditentukan, termasuk di dalamnya tiga hal berikut.
1. Presentasi, demonstrasi, dan manipulasi data.
2. Penggunaan kurikulum dalam bentuk aplikasi yang khusus seperti permainan, drill dan latihan, simulasi tutorial, laboratorium virtual, visualisasi, grafik, komposisi, dan sistem pakar.
3. Penggunaan informasi dan sumber-sumber lainnya baik pada CD ataupun sumber online seperti ensiklopedia, peta dan atlas interaktif, jurnal dan referensi elektronik lainnya.
Belajar melalui komputer dan internet pada dasarnya memadukan proses belajar dengan bentuk teknologi yang digunakannya. Dalam hal ini melibatkan pemberdayaan kurikulum dengan aktivitas-aktivitas yang terkait dan mendukung kurikulum tersebut.
Teknologi informasi dan komunikasi dapat: (1). Memperluas Akses Pendidikan, (2) Meningkatkan Kompetensi Peserta Didik, (3). Meningkatkan Kualitas Pembelajaran, dan (4) Meningkatkan

Transformasi Lingkungan Belajar.